1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Sejarah Perusahaan
A. Lahirnya Teh Botol Sosro
Keluarga Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa Tengah dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh merek "Teh Cap Botol".
Tahun 1965, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke Jakarta dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah siap, seduhan teh tersebut langsung dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Namun cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama perjalanan dari kantor ke pasar karena pada saat tersebut jalanan di Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh dan dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Tahun 1969, diputuskan untuk menjual minuman tehdalam kemasan botol secara massal dengan nama Tehbotol Sosro. Nama "Tehbotol" diambil dari tehseduh merek "TehCap Botol", yang saat itu sudah mulai terkenal di Jakarta dan "Sosro" dari nama keluarga pendirinya yakni "Sosrodjojo"
Perubahan Bentuk Botol Dan Logo Tehbotol Sosro
Tahun 1969, seiring dengan semakin diminatinya Teh Botol Sosro oleh masyarakat Jakarta, Teh Botol Sosro kemudian diproduksi dengan lebih massal tetapi masih dalam skala industri rumahan dan menggunakan botol dengan desain umum / generic (image Botol Pertama tahun 1969).
Tahun 1972, Logo Teh Botol Sosro berganti design dan mulai mencantumkan Logo Sosro di leher botol (image Botol Kedua tahun 1972).
Tahun 1974, Logo Teh Botol Sosro kembali mengalami perubahan design dan pada saat yang bersamaan botol Teh Botol Sosro dirubah bentuknya menjadi lebih unik & menonjol – logo dan bentuk botol tersebut masih digunakan sampai saat ini – serta produksinya sudah mulai menggunakan mesin bertekhnologi tinggi yang di impor dari Jerman (image Botol Ketiga tahun 1974).
B. Teh Botol Sosro
Produk unggulan PT. Sinar Sosro adalah Teh Botol Sosro kemasan botol beling atau sering disebut RGB ( Returnable Glass Bottle) merupakan produk Teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan sejak tahun 1969.
Untuk memenuhi kebutuhan pecintanya dimanapun berada, Teh Botol Sosro dengan inovasinya sampai dengan tahun 2015 ini telah memiliki banyak pilihan kemasan produk yaitu:
1. Kemasan botol beling, volume 220 ml
2. Kemasan kotak (Tetra Pak), volume 200 ml, 250 ml, 330 ml dan 1 Liter
3. Kemasan botol plastik PET 450 ml dan 350 ml
4. Kemasan pouch 230 ml
Saat ini, Tehbotol Sosro kemasan botol plastik PET 450 ml dan kotak 250 ml memiliki 3 variant yaitu :
1. Original, untuk kesegaran setiap saat
2. Green Tea, saat butuh tenangkan diri sejenak
3. Less Sugar Low Calorie, saat butuh rendah kalori
Setiap Saat Saatnya Tehbotol Sosro
C. Berdirinya PT. Sinar Sosro
Agar bisa melayani pasar dengan lebih baik, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya memutuskan untuk memisahkan usaha teh siap minum dalam kemasan dari usaha teh seduh keluarga Sosrodjojo yakni dengan mendirikan sebuah perusahaan baru. Perusahaan baru ini diharapkan akan bisa lebih focus dalam melayani dan mengembangkan pasar minuman teh siap minum dalam kemasan botol beling.
Pada tangal 17 Juli 1974, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya resmi mendaftarkan perusahaan baru tersebut dengan nama PT. Sinar Sosro, yang berdomisili di Jalan Raya Sultan Agung Km. 28, Medan Satria, Bekasi – yang juga merupakan lokasi pabrik pertama Tehbotol Sosro sekaligus merupakan Pabrik teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia dan di dunia.
D. Pendiri PT. Sinar Sosro
Para pendiri PT. Sinar Sosro terdiri dari :
Soemarsono Sosrodjojo
Soegiharto Sosrodjojo
Soejipto Sosrodjojo
Surjanto Sosrodjojo
E. Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
Peduli terhadap KUALITAS
Peduli terhadap KEAMANAN
Peduli terhadap KESEHATAN Produk
Serta RAMAH LINGKUNGAN
PT. Sinar Sosro terus berinovasi dengan mengembangkan merek dan produk minuman yang bertujuan untuk memuaskan para konsumen dan pelanggan.
Saat ini PT. Sinar Sosro memiliki produk-produk dengan berbagai kategori yaitu :
Teh siap minum dengan merek Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro dan S-Tee.
Minuman berkarbonasi / soda dengan merek TEBS dan Creso
Jus dengan merek Country Choice dan Happy Jus
Air mineral dengan merek Prim-a
Untuk menghasilkan kualitas teh yang bermutu, bahan baku teh hanya diambil dari perkebunan milik sendiri yaitu dengan nama perusahaan PT. AGROPANGAN PUTRA MANDIRI.
Perkebunan yang dimiliki ada di daerah :
Perkebunan PT. Agropangan Putra Mandiri
Location
Plantation
Cianjur
Gunung Manik
Gunung Rosa
Gunung Cempaka
Pangalengan
Cukul
Tasikmalaya
Gunung Satria
Sambawa
Garut
Neglasari
Dari perkebunan inilah dipetik daun teh yang berkualitas terbaik.
Dari perkebunan teh tersebut , daun teh kemudian diolah menjadi teh kering yang menjadi bahan baku teh untuk produk-produk PT. Sinar Sosro yaitu dengan nama perusahaan PT. GUNUNG SLAMAT. PT. Agropangan Putra Mandiri dan PT. Gunung Slamat merupakan sister company dari PT. Sinar Sosro yang bernaung perusahaan induk yaitu Rekso Group.
2. Sertifikat dan Penghargaan
Sebagai bukti, SOSRO selalu menjaga 3K dan RL (Peduli terhadap KUALITAS, KEAMANAN, KESEHATAN, serta RAMAH LINGKUNGAN), SOSRO mendapatkan penghargaan Sertifikat dan Award antara lain sebagai berikut :
SERTIFIKAT yang telah diterima PT. SINAR SOSRO :
SNI (Standar Nasional Indonesia), dikeluarkan oleh lembaga Sertifikasi Produk Departemen Perindustrian.
Halal, yang dikeluarkan oleh LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan & Kosmetika MUI) bekerjasama dengan Departemen Agama, BPPOM dan Balai POM Daerah untuk menjamin kehalalan bahan baku, proses dan produknya.
ISO 14000, yaitu sertifikat system lingkungan untuk menjamin keamanan lingkungan
Indonesia Best Brand Platinum Award 2010 untuk "TehBotol Sosro " Category Non- carbonated Drink (2002-2010) dari SWA-MARS
Indonesia Best Brand Platinum Award 2010 untuk "TehBotol Sosro" Category Packaged Ready Drink (2006-2010) dari SWA-MARS
Saat ini* PT. Sinar Sosro memiliki 10 pabrik yang memproduksi minuman dalam kemasan yang tersebar di wilayah Indonesia :
BAB II
PEMBAHASAN
A. MARKETING MIX PADA PRODUK TEH BOTOL SOSRO
1. PRODUCT
Pemasaran dimulai dengan produk yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Produk haruslah mempertimbangkan faktor perubahan teknologi, perubahan keinginan dan kebutuhan konsumen, serta perubahan kondisi ekonomi. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual Sosro adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. Tahun 1953, Sosro mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah. Untuk memperkenalkan Teh Cap Botol mereka memasak dan menyeduh teh secara langsung, lalu dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia. Dari awal produk ini diluncurkan, memang sudah menjanjikan. Ia menawarkan kategori baru yang belum pernah ada di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Mengikuti perubahan zaman dan selera konsumen, Sosro juga melakukan diferensiasi produknya dengan baik. Mereka berusaha menghilangkan anggapan bahwa minum teh kebiasaan orang tua dan kolot, ditandainya dengan dilaunchingnya produk TEBS, teh bersoda yang menargetkan anak muda sebagai pangsa pasarnya. Selain Tebs, Sosro juga menawarkan Fruit Tea sebagai produk teh rasa buah pertama kali di dunia. Sedangkan untuk kesehatan dan kecantikan mereka juga mengeluarkan Joy Tea Green Tea sebagai andalannya.
Tidak hanya dari segi produk, Sosro juga melakukan diferensiasi dari segi kemasan. Mulai dari produk yang dikemas dalam botol kaca, lalu dalam kemasan kotak, dalam kemasan "tetra pak", dan tidak ketinggalan pula dalam kemasan botol plastik yang mudah dibawa kemana-mana. Diferensiasi produk yang dilakukan Sosro terhadap produk teh dan kemasannya. Dalam hal inovasi dan diferensiasi produknya. Baik itu dari segi jenis produk, rasa, dan kemasan Sosro memang pantas diacungi jempol. Hal ini membuat Sosro menjadi pusat orientasi pesaing (diserang, ditiru, atau dijauhi).
2. PRICE
Sebuah perusahaan harus pandai dalam memilih harga jual yang paling sesuai. Penetapan harga merupakan tindakan penyeimbangan. Di satu sisi, harga harus mendukung beragam biaya di sisi lain harga tidak dapat terlalu tinggi karena dapat membuat konsumen beralih produk-produk pesaing. Penetapan harga yang berhasil harus bisa mencari harga yang menguntungkan di kedua kebutuhan tersebut.
Pertama kali mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia dan di dunia. Saat ini produk Sosro sudah begitu dikenal masyarakat. Taste yang khas dan harga yang kompetitif membuat Sosro banyak dipilih oleh konsumen.
Salah satu trik Sosro dalam memenangkan persaingan dalam hal harga adalah dengan memanjakan para pengecer, di level pengecer, dengan patokan harga dari agen Rp18.000,-/krat, mereka bisa mengambil keuntungan mencapai 100% bahkan lebih, karena bisa menjual Rp 36 ribu/krat (Rp1.500,-/botol). Bandingkan dengan Coca-Cola. Modal awalnya saja bisa sekitar Rp24.000,-/krat. Jika harga jualnya sekitar Rp1.500,-/botol, keuntungan yang bisa diperoleh hanya Rp 12 ribu/krat. Selisih Rp 6 ribu/krat dari Teh Botol Sosro.
Hal di atas menjadi penyebab mengapa produk Sosro banyak digandrungi oleh para pengecer, karena memang keuntungan yang ditawarkan Sosro lebih menggiurkan daripada produk sejenis lainnya. Suatu teknik yang cerdas, dengan menawarkan harga yang kompetitif kepada pengecer, Sosro berhasil menggaet para pengecer sehingga lebih senang memilih Sosro sebagai teh siap minum dalam kemasan untuk mereka jual.
3. PLACE
Dapat diartikan sebagai penempatan produk, distribusi atau penyebaran produk. Saluran Distibusi sangat menentukan keberhasilan pemasaran. Meskipun suatu produk memiliki harga yang kompetitif, berkualitas tinggi, dan dipromosikan dengan baik, namun karena konsumen sulit mencari produk tersebut, maka kegiatan pemasaran tidak akan berhasil dengan baik. Jika Saluran Distribusi dikelola dengan baik, konsumen akan mudah memperoleh produk. Dengan banyaknya produk substitusi, maka distribusi yang direncanakan dengan baik dapat membantu produk tersebut tersebar dengan cepat.
Distribusi Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam, Jabotabek, Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat. Strategi penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan mengembangkan saluran distribusi secara luas dan terus menerus. Mengutamakan ketersediaan produk sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan. Pengembangan proses yang dilakukan oleh Sosro adalah dengan mengintegrasikan supply chain, seperti memiliki kebun teh sendiri.
Sosro sangat menjaga relationship dengan jaringan distribusinya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Sosro menawarkan keuntungan yang lebih kepada para pengecer, sehingga mereka lebih senang menjual produk Sosro. Bila di level pengecer disediakan pendingin, di level Dister, Sosro membuat program pengembangan armada. Caranya, memberi pinjaman modal untuk membeli kendaraan. Dengan demikian terlihat ada kebersamaan antara Sosro dengan jaringan distribusinya. Sepintas, terbayang betapa nikmatnya jadi mitra distribusi Sosro. Namun, tunggu dulu. Ada reward, tentunya ada punishment. Jangan sekali-kali bermain api dengan Sosro. Jika Dister terbukti menjual atau menyimpan produk kompetitor –meskipun hanya satu krat– tidak ada ampun lagi. Sosro bisa langsung mencabut izin keagenannya tanpa mau mendengar alasan apapun.
Sukses Sosro dalam bidang distribusi bukanlah prestasi yang diraih dalam semalam. Mungkin saat ini ada banyak orang yang menyesal karena dahulu (ketika Sosro baru berdiri) mereka tidak mau menjadi mitra distributornya. Maklumlah, Sosro datang menawarkan sesuatu yang baru dan tidak lazim pada saat itu sehingga "Soetjipto Sosrodjojo" dan saudara-saudaranya terpaksa mendistribusikan sendiri ke toko-toko makanan dan pedagang di jalan-jalan. Di tahun 1981-1982, Sosro sudah melempar 30-an cooler box dengan roda dorong kepada pedagang dari prapatan Coca-Cola, Cempaka Putih, Jakarta sampai kawasan Pasar Senen. Ini dilakukan karena pada saat itu Sosro mengalami kesulitan masuk ke toko pengecer yang menganggap aneh minuman teh dalam botol. Namun itu dulu. Sekarang, hampir tidak ada pedagang yang menolak jika ditawari menjual produk SOSRO, apalagi Teh Botol Sosro. Tak heranlah, produk ini serasa berada di jangkauan tangan konsumen, karena begitu banyaknya gerai yang memasarkannya.
4. PROMOTION
Promosi merupakan komponen bauran pemasaran yang paling terlihat nyata, yang mengacu pada teknik mengomunikasikan informasi mengenai suatu produk. Alat promosi terpenting yang dilakukan Sosro mencakup iklan, Promosi Penjualan, dan kunjungan pabrik.
a. Iklan, undian, dan Tagline
Dalam poster promo pertama yang dibuat dalam rangka menyambut 20 tahun Sosro, dibuka dengan kata-kata lucu: Hai sobat muda, ketemu lagi, yang diikuti headline: Tutup botol ini bernilai ratusan juta rupiah! Untuk ukuran waktu itu, hadiah Sosro memang termasuk istimewa: dua Toyota Starlet, 20 CD Compo Sony, 20 Discman, 200 sepeda Federal. 200 arloji Swatch, dan 2 ribu T-shirt.
Setelah melakukan pemanasan promo undian berhadiah (1994), mulai bergulir iklan-iklan tematis Sosro dari tahun ke tahun. Tagline "citra Hari-hari teh botol" berhasil diubah dengan mulus menjadi "Hari-hari teh botol Sosro". Tetap meraih pasar anak muda. Jinggle teh botol yang sudah diterima khalayak luas itu, diubah lebih manis tanpa mengubah soul-nya. Kehadiran Frestea pada tahun 2003 yang didukung oleh perusahaan multinasional, dapat mengubah peta pasar minuman teh dalam kemasan.
Untuk menampik persaingan dengan Frestea, Sosro mengubah tagline-nya menjadi: "Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro". tag line ini cukup persuasif, tapi sekarang sudah berubah lagi menjadi "apapun enaknya teh botol sosro" masih persuasif juga, tapi sepertinya Sosro ingin merubah kesan bahwa tidak hanya kegiatan makan saja yg enak sambil minum Teh Botol Sosro, tapi semua kegiatan yg sedang dilakukan enak juga sambil minum Teh Botol Sosro dan juga untuk memperkuat image Teh Botol sebagi minuman semua kalangan.
b. Promosi Penjualan
Sering dilakukan dengan membuka stand di acara yang disponsori oleh produk Sosro. Biasanya ditawarkan dengan harga lebih murah, atau dengan penawaran menarik lainnya seperti mendapatkan merchantdise atau hadiah.
c. Kunjungan Pabrik
Langkah promosi seperti ini tidak banyak dilakukan oleh para pesaing minuman siap minum dalam kemasan. Sosro menyadari bahwa ini merupakan hal penting dalam eksistensinya sebagai produsen minuman siap minum dalam kemasan. Dengan menerima kunjungan, Sosro dapat memperlihatkan kepada publik bahwa produk mereka diolah dengan benar, hiegenis, dan terjamin kualitasnya. Sehingga nantinya masyarakat tidak ragu lagi untuk membeli produk Sosro. Selain itu di website Sosro www.sosro.com juga disediakann formulir pendaftaran untuk kunjungan Pabrik sehingga urusan birokrasinya tidak terlalu sulit.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada masa sekarang ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian telah memasuki era globalisasi. Hal ini menyebabkan kompetisi dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam. Konsumen yang merupakan orientasi dalam suatu bisnis merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan ini. Apalagi konsumen pun semakin kritis dalam memilih suatu produk atau jasa yang hendak dibeli.
Dalam hal ini SOSRO mampu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan produknya dipasaran dengan melakukan strategi-strategi yang tepat untuk dapat bersaing, Bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas pilihan, karena sosro memiliki perkebunan teh sendiri. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali. Bahkan ketika perusahaan multinational Pepsi dan Coca cola.
Dalam pencapain PT. Sinar Sosro saat ini ternyata tidak lah semudah yang dibayangkan, PT. Sinar Sosro banyak mengalami kendala serta pengembangan-pengembangan dari tahun ketahun, pengembangan seperti adanya perubahan Botol I, Botol II, dan botol III.
Serta dalam satrateginya yaitu:
PT. SINAR SOSRO sudah merambah pasar Internasional dengan upaya mengekspor produk-produk dalam kemasan kotak dan kaleng ke beberapa Negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, sebagian Timur Tengah, Afrika, Australia, dan Amerika. Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. Keputusan mengenai pergudangan dan pengendalian persediaan juga merupakan keputusan distribusi. Ketersediaan (availability) menjadi kunci sukses pemasaran. Pihak Sosro selalu memantau outlet-outlet Sosro dari pengaruh pesaing (competitor) yang berniat menggantikan Teh Botol Sosro.
PT. Sinar Sosro memiliki brand yang sangat kuat dengan ditojolkan kan nya "kata-kata Sosro dalam produk teh Botol Sosro" yang menjadi daya tarik bagi konsumennya.
PT. Sosro memiliki filosofi yang sangat kuat tertanam dibenak konsumennya dengan iklan nya yang selalu menggunakan kalimat "Apapun makannya, minumnya teh botol sosro".
PT. Sosro melakukan segmentasi produk, Targetting dan positioning dengan sangat bagus.
B. SARAN
Setelah kelompok kami menyusun dan mengetahui strategi yang diterapkan oleh PT. Sinar Sosro, maka kelompok kami memberikan beberapa saran :
1. Berhati-hatilah dengan posisi yang sekarang ini, jangan menganggap ini tidak akan ada pesaing yang mampu menyalip posisi kita, ingatlah dengan kemajuan teknologi tidak ada hal yang tidak mungkin terjadi.
2. Perlu memperbaharui produk tersebut agar konsumen tidak bosan dengan desain produk yang begitu-begitu saja dari tahun ke tahun.
3. Perusahaan lebih intensif lagi memberikan potongan harga setiap pembelian berjumlah tertentu
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sosro.com/in/sejarah-perusahaan
http://www.sosro.com/in/profil-perusahaan
http://www.sosro.com/in/sertifikat-dan-penghargaan
http://www.sosro.com/in/peta-distribusi
http://www.daftarharga99.com/harga-minuman-teh.html
http://pengabdianqu.blogspot.co.id/2013/05/analisis-strategi-pemasaran-global-pada_9992.html
http://aperizky.blogspot.co.id/2011/07/purchasing-ptsinar-sosro.html
https://www.google.com/search?q=gambar+minuman+teh+botol&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0CAcQ_AUoAWoVChMIk7Tv3ZqJyQIVgSOUCh0qqQ24&biw=1024&bih=432#