BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memilikivolume
sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atauneuron. Otak manusia bertanggung
jawab
terhadap
pengaturanseluruh
badan
dan
pemikiran
manusia.Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel
saraf
didalamnya
dipercayai
dapat
mempengaruhi
kognisimanusia.
Pengetahuan mengenai otak mempengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Maka dari itu penulis kali ini akan membahas tentang fungsi sistemsaraf pusat atau otak.
B.
Tujuan 1. Untuk menambah pengetahuan mengenai fungsi dari otak besar. 2. Untuk menambah pengetahuan mengenai fungsi dari otak tengah. 3. Untuk menambah pengetahuan mengenai fungsi dari otak belakang. 4. Untuk menambah pengetahuan mengenai fungsi dari otak otak kecil. 5. Untuk menambah pengetahuan mengenai fungsi dari sumsum tulang belakang.
1
BAB II TINJAUAN TEORI
A.
Pengertian sistem saraf
1.
Merupakan komunikasi antara berbagai bagian tubuh.
2.
Merupakan mekanisme dimana semua jenis sensasi diterima dari lingkungan,jaringan dan organ tubuh itu sendiri
3.
Bertanggung jawab menginterpretasi sensasi yang sudah tersimpan dalam memori.
4.
Merupakan sisiten dimana aksi dibawa melalui impuls ke bagian lain sistem saraf dan organ tubuh. Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (bahasa Latin: 'ensephalon') dan
sumsum tulang belakang (bahasa Latin: 'medulla spinalis'). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis. Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu: 1.
Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
2.
serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3.
sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
2
B.
OTAK Otak merupakan suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan
pusat computer dari semua alat tubuh,bagian dari saraf sentral yang terletak dalam rongga tengkorak (cranium) yang dibungkus oleh selaput otak yang kuat. Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol. a)
Otak besar (serebrum) Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental,
yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut adalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
3
b)
Otak tengah (mesensefalon) Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak
tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjarkelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. c)
Otak kecil(serebelum) Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. d)
Sumsum sambung (medulla oblongata) Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula
spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
4
e)
Jembatan varol (pons varoli) Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian
kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
5
Ringkasan Saraf Otak Urutan saraf
Nama saraf
Sifat saraf
Memberikan saraf untuk dan fungsi
I
Nervus olfaktorius
Sensorik
Hidung,sebagai alat penciuman
II
Nervus optikus
Sensorik
Bola mata untuk penglihatan
III
Nervus okulomotoris
Motorik
Penggerak bola mata dan mengangkat kelopak mata
IV
Nervus troklearis
Motorik
Mata,memutar mata dan penggerak bola mata
V
Nervus trigeminus
Motorik
Kulit kepala dan kelopak mata atas
-N. oftalmikus
dan
Rahang atas,palatum dan hidung
-N. maksilaris
sensorik
Rahang bawah dan lidah
-N. Mandibularis
Motorik dan sensorik Sensorik Motorik dan sensorik
VI
Nervus abdusen
Motorik
Mata, penggoyang sisi mata
VII
Nervus fasialis
Motorik
Otot lidah menggerakan selaput lidah
dan
dan selaput lender rongga mulut
sensorik VIII
Nervus auditorius
Sensorik
Telinga,rangsangan pendengaran
IX
Nervus vagus
Sensorik
Faring,tonsil
dan
cita rasa
dan
lidah,rangsangan
motorik X
Nervus vagus
Sensorik
Faring,laring,paru-paru
dan
esophagus
motorik XI
Nervus asesorius
Motorik
Leher,otot leher
XII
Nervus hipoglosus
Motorik
Lidah,cita rasa,dan otot lidah
6
dan
C.
MEDULA SPINALIS (sumsum tulang belakang) Bagian susunan saraf pusat yang terletak didalam kanalis vertebralitas
bersama ganglion radik posterior yang terdapat pada foramen intervertebralitas terletak berpasangan kiri dan kanan. Organ ini mengurus persarafan tubuh, anggota badan serta bagian kepala. Dimulai dari bagian bawah medulla oblongata setinggi korpus vertebra servikalis I memanjang sampai korpus ke korpus vertebra lumbalis I dan II. a)
Bentuk medulla spinalis Sama halnya dengan otak berada dalam sakus arakhnoid yang berisi cairan
otak,sakus arakhnoid berakhir didalam kanalis vertebralis dalam tulang sacrum. Dalam medulla spinalis keluar 31 pasang saraf,terdiri dari: Servikal
: 8 pasang
Torakal
: 12 pasang
umbal
: 5 pasang
Sacral
: 5 pasang
Koksigial
: 1 pasang
b)
Pembagian sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang ada 2 macam zat; a.
Zat putih (tukal) sebelah luar Berada diantara berkas dapan kiri dan kanan dari selaput benang saraf.
b.
Zat kelabu sebelah dalam
Zat kelabu dibentuk oleh sel saraf (ganglio) berkatup banyak, didalamnya terdapat jaringan penunjang (monoglia) c)
Fungsi medulla spinalis
Terdiri dari: 1.
Pusat otot-otot tubuh terbesar di kornu motorik atau kornu ventralis.
2.
Mengurus kegiatan reflex-refleks spinalis serta refleks lutut.
3.
Menghantarkan rangsangan koordinasi dari otot dan sendi ke serebelrum.
4.
Sebagai penghubung antar segmen medulla spinalis.
5.
Mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh
7
D.
SINAPS SARAF Merupakan suatu daerah kontak khusus antara satu neuron dengan neuron
yang lain,antara neuron dengan alat-alat efektor atau antara dua serat otot. Impuls yang terdapat disuatu neuron akan diteruskan ke neuron lain. Tempat terjadinya penghantaran simpuls disebut sinaps. a)
Hubungan sinaps
1.
Sinaps interneuronal yaitu hubungan kontak fungsional antara dua neuron.
2.
Sinaps neuronmuskular yaitu hubungan kontak fungsional antara satu neuron dangan satu sel otot atau satu serat otot.
3.
Sinaps neuroglandular yaitu hubungan kontak antara satu neuron dengan satu kelenjar Dalam susunan saraf pusat hanya terdapat sinaps interneural yang biasa
disingkat sinaps. Hubungan antara neuron ini dijumpai dalam berbagai bentuk keanekaragaman dalam gelembung sinaps,morfologi membrane, dan hubungan antara membrane. b)
Mekanisme penghantaran impuls sinaps Proses penghantaran secara kimiawi yang melibatkan serangkaian
langkah-langkah,yaitu
:
pembentukan
neurotransmitter,
penyimpanan,
pembebasan, reaksi dengan reseptornya, dan penghentian pengaruhnya.
8
E.
SEL SARAF BERDASARKAN STRUKTUR DAN FUNGSINYA Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi). a)
Sel saraf sensorik Fungsi Sel sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke
sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet). b)
Sel saraf motorik Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke
otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang. c)
Sel saraf intermediet Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat
ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
9
F.
SARAF OTONOM Saraf-saraf yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara
otomatis, oleh karena itu disebut juga saraf tak sadar. Susunan saraf motorik yang mensarafi organ veseral umum, mengatur, menyelaraskan dan mengkoordinasikan aktivitas viseral vital termasuk pencernaan, suhu badan, tekanan darah dan segi prilaku emosional lainnya. Sistim saraf otonom tergantung pada system saraf pusat dan antara keduanya dihubungkan oleh urat-urat saraf everan dan saraf eferen ini seolah-olah berfungsi sebagai system saraf pusat. s a)
Pembagian saraf otonom
Menurut fungsi dan susunan saraf otonom terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu; 1)
Sistim simpatis
Terletak didepan kolumna vertebra dan berhubungan sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut saraf. Sistim simpatis terdiri dari 3 bagian yait; 1.
Kornu anterior segmen torakalis ke-1 sampai ke-12 dan segmen lumbalis 1-
3 terdapat nucleus vegetativ yang berisi kumpulan –kumpulan sel saraf simpatis. 2.
Trunkus simpatikus beserta cabang-cabangnya disebelah kiri dan kanan
vertebra terdapat barisan ganglion saraf simpatikus yang membujur disepanjang vertebra. Barisan ganglion-ganglion saraf simpatikus ini disebut trunkus simpatikus. Trunkus simpatikus dibagi menjadi empat bagian yaitu; a. Trunkus simpatikus servikalis. Terdiri dari 3 pasang ganglion, dari ganglion-ganglion ini keluar cabang-cabang saaraf simpatis yang menuju ke jantung dan anteri karotis. b.
Trunkus simpatikus torakalis.
Terdiri dari 10-11 ganglion,dari ganglion-ganglion ini keluar cabang-cabang simpatis seperti; Cabang
yang
mensarafi
organ-organ
didalam
to-raks,aorta,paru-
paru,bronkus,esophagus,dsb Cabang-cabang yang menembus diapragma dan masuk kedalam abdomen. Cabang ini dalam rongga abdomen mensarafi organ-organ didalamnya. c.
Trunkus simpatikus lumbalis.
10
Bercabang-cabang menuju abdomen, juga membentuk fleksus solare yang bercabang-cabang ke dalam pelvis untuk turut membentuk fleksus pelvini. d.
Trunkus simpatikus pelvis.
Bercabang-cabang ke dalam pelvis untuk membentuk fleksus pelvini. 3.
Fleksus
simpatikus
beserta
cabang-cabangnya.
Di
dalam
abdomen,pelvis,toraks serta di dekat organ-organ yang dipersarafi oleh saraf simpatis (otonom) umumnya terdapat fleksus-fleksus yang dibentuk oleh saraf simpatis/ganglion yaitu fleksus/ganglion simpatikus. Fungsi serabut saraf simpatis terdiri dari; 1.
Mensarafi otot jantung
2.
Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar
3.
Mensarafi semua alat dalam seperti lambung,pankreas, dan usus
4.
Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat
5.
Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit
6.
Mempertahankan tonus semua otot tak sadar
b)
Sistim parasimpatis Saraf cranial otonom adalah,saraf cranial 3,7,9, dan 10. Saraf ini
merupakan penghubung, melalui serabut-serabut parasimpatis dalam perjalanan keluar dari otak menuj organ-organ yang sebagian dikendalikan oleh serabutserabut menuju iris. Dan dengan demikian merangsang gerakan-gerakan saraf ke3 yaitu alukomotorik. Melalui saraf ke-7, fasial serta ke-9 glosofaringeus,saraf vagus atau saraf cranial ke-10 adalah serabut saraf otonom terbesar. Saraf simpatis sacral keluar dari sumsum tulang belakang melalui daerah sacral, saraf-saraf ini membentuk yrat saraf
pada alat-alat dalam pelvis dan bersama saraf-saraf simpatis
membentuk fleksus yang mempersarafi kolon rectum dan kandung kemih. Fungsi serabut saraf parasimpatis; 1.
Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis,submandibularis, dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung
2.
Mempersarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung berpusat di nuclei lakrimalis, saraf-sarafnya keluar bersama nervus vasialis.
11
3.
Mempersarafi kelenjar ludah (sublingualis dan submandibularis), brpusat di nucleus salivatorius superior,saraf-saraf ini mengikuti nervus VII.
4.
Mempersarafi parotis yang berpusat di nucleus salovatorius interior di dalam medulla oblongata, saraf ini mengikuti nervus IX
5.
Mempersarafi sebsgian besar alat tubuh yaitu jantung,paru-paru, gastronitestinim,ginjal,pankreas,lien,hapar dan kelenjar suprenalis yang berpusat pada nucleus dorsalis nervus X
6.
Mempersarafi kolon dasandans,sogmoid,rectum,vesika urinaria dan alat kelamin berpusat di sacral II,III,IV.
7.
Miksi dan defekasi pada dasarnya adalah suatu refleks yang berpusat dikornu lateralis medulla spinalis bagian sacral, bila kandung kemih dan rectum tegang miksi dan defekasi secara refleks,pada oranmg dewasa refleks ini dapat dikendalikan oleh kehendak,saraf yang berpengaruh menghambat ini berasal dari korteks didaerah lobus para sentralis yabg berjalan dalam traktus piramidalis.
12
G.
GERAK REFLEKS Refleks adalah suatu gerakan yang tidak sengaja dilakukan yang
merupakan respon dari system saraf terhadap stimulus. Gerak refleks terdiri dari 5 komponen. Jika satu saja dari 5 komponen ini tak terpenuhi, maka respon refleks terhadap stimulus akan diubah. Komponen tersebut adalah: 1.
Reseptor
Fungsi utamanya adalah mentransduksikan energi lingkungan dan mengubahnya menjadi aksi potensial pada saraf sensori.
Sebagai contoh adalah reseptor dari retina mentransduksikan cahaya, pada kulit akan mentransduksikan panas, dingin, tekanan, dan stimulus cutaneous lainnya.
2.
Saraf sensorik (saraf aferen)
Saraf ini membawa aksi potensial dari reseptor ke CNS.
Saraf ini memasuki medula spinalis dari akar dorsal.
3.
Sinapsis pada CNS Pada gerak refleks, biasanya ada lebih dari satu sinapsis. Walaupun ada
sedikit 4.
monosinapsis
seperti
yang
datang
dari
gelendongan
otot.
Saraf motorik (saraf eferen)
Saraf ini membawa aksi potensial dari CNS ke target (efektor) organ.
Saraf motorik meninggalkan spinal cord melewati akar ventral.
5.
Organ target (efektor)
Di sini terjadi respon atas suatu stimulus.
Biasanya organ yang memberikan gerak refleks adalah otot atau iris mata
13
Macam-macamgerak reflek, yaitu: 1.
Refleks segmental Adalah refleks
yang hanya melewati sebagian kecil dari CNS.
Contohnya adalah refleks peregangan otot dan refleks cahaya pada pupil karena hanya menggunakan segmen kecil dari medulla spinalis atau brainstem.
2.
Refleks intersegmental Refleks
ini
menggunakan
multiple
segmen
dari
CNS.
Contohnya adalah respons propriosepsi karena aksi potensial saraf sensori jauh memasuki spinal cord dan belum akan berjalan kembali ke cerebral cortex sebelum responsi motorik dihasilkan. Respon motorik kembali melalui rute intersegmental yang sama. H.
GERAK SADAR Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf
yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Sistem saraf terdiri dari saraf aferen dan saraf eferen. Saraf aferen (sensorik) berfungsi menyalurkan informasi yang berasal dari organ reseptor. Mekanisme penghantaran informasi antara reseptor dengan sistem saraf pusat terjadi melalui proses penghantaran impuls dengan kode irama dan frekuensi tertentu. Saraf eferen (motorik) terdiri dari dua bagian yaitu somatik dan autonom. Saraf motorik somatik membawa impuls dari pusat ke otot rangak sebagai organ efektor. Melalui proses komunikasi secara biolistrik di saraf dan proses komunikasi melalui neurotransmitter di hubungan saraf-otot, dapat terbangkit kontraksi otot. Baik kekuatan maupun jenis kontraksi otot rangka dapat dikendalikan oleh sistem saraf pusat maupun oleh sistem saraf tepi. Sistem saraf somatik turut berperan dalam proses mengendalikan kinerja otot rangka yang diperlukan untuk menyelenggarakan beragam sikap dan gerakan tubuh.
14
BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
B.
Saran Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami
materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita seharihari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.
15
DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.biologisel.com/2013/02/sistem-saraf-pusat-dan-sistem-saraftepi. 2. http://bukanbegitu.weebly.com/4/post/2011/12/mekanisme-gerak-refleksdan-gerak-sadar.
16