TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
WAWASAN NUSANTARA
DOSEN: IRTON, SE, M. SI
DI SUSUN OLEH
NAMA : YASIRLI
NIM : 14.01.3446
JURUSAN D3 TEKNIK INFORMATIKA
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT. yang telah memberikan kesehatan dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat agar dapat membantu mahasiswa untuk memahami materi-materi tentang Pendidikan Kewarganegaraan dan khususnya tentang wawasan nusantara.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini harus dikembangkan lebih lanjut, untuk segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini lebih lanjut.
Akhir kata, semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi gerbang awal dalam mempelajari dan mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang Kewarganegaraan.
Yogyakarta, 5 Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II
PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Wawasan Nusantara 3
B. Perwujudan Wawasan Nusantara 4
C. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara 6
D. Unsur Dasar Wawasan Nusantara 9
E. Hakikat Wawasan Nusantara 9
F. Azas-Azas Yang Terkandung dalam Nilai Wawasan Nusantara 10
G. Pokok Pemikiran Berdasarkan Aspek Sosial dan Budaya 11
H. Implementasi Wawasan Nusantara di Bidang Politik, Ekonomi, Sosial,
Budaya, dan Pertahanan Serta Keamanan 12
BAB III
PENUTUP 14
Kesimpulan 14
Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dibandingkan dengan negara – negara lain , yang terbentang mulai dari sabang sampai marauke . Diapit oleh dua benua dan dua samudera yang memiliki 2 musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau ini memang Negara yang akan kekayaan daerahnya , lebih dari 300 suku tinggal di Indonesia mulai dari pelosok daerah hingga perkotaan yang sekarang mulai tertinggal oleh zaman dan digantikan dengan budaya barat . Hal ini juga memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia itu terdiri dari banyak suku bangsa yang Multikultural (memiliki banyak suku), mempunyai bahasa yang berbeda-beda, kebiasaan dan adat istiadat yang berbeda, kepercayaan yang berbeda, kesenian, ilmu pengetahuan, mata pencaharian dan cara berpikir yang berbeda-beda . Pada zaman dahulu Negara Indonesia untuk menjadi sebuah negara yang merdeka dari semua penjajahan yang terjadi, Indonesia harus mempunyai wilayah, penduduk, dan pemerintah.
Karena cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan yang berdasarkan Pancasila dengan semua aspek kehidupan yang beragam mulai dari cara pandang bahasa , berpikir yang berbeda itulah yang membuat penulis bekeinginan untuk mempelajari dan mendalami tentang Wawasan Nusantara . Wawasan nusantara dibentuk dan dijiwai oleh geopol.Geopol adalah ilmu pengelolaan negara yang menitikberatkan pada keadaan geografis. Geopol selalu berkaitan dengan kekuasaan dan kekuatan yang mengangkat paham atau mempertahankan paham yang dianut oleh suatu bangsa atau negara demi menjaga persatuan dan kesatuan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka kami merumuskan beberapa permasalahan sabagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Wawasan Nusantara?
2. Apa saja perwujudan Wawasan Nusantara itu?
3. Apakah kedudukan, fungsi, dan tujuan Wawasan Nusantara?
4. Meliputi apa sajakah unsur dasar Wawasan Nusantara itu?
5. Bagaimana hakikat Wawasan nusantara?
6. Asas-asas apa sajakah yang terkandung dalam nilai Wawasan Nusantara?
7. Apa saja pokok pemikiran berdasarkan aspek social budaya?
8. Implementasi Wawasan Nusantara dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan serta keamanan
C. Tujuan
Makalah ini mempunyai beberapa tujuan yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari wawasan nusantara
2. Untuk mengetahui pengertian teori geopolitik
3. Untuk mengetahui asas dan arah pandang dari wawasan nusantara
4. Untuk mengetahui kedudukan,fungsi dan tujuan wawasan nusantara
5. Untuk mengetahui tantangan implementasi dari wawasan nusantara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Istilah wawasan nusantara berasal dari kata wawas yang berarti pandangan, tinjauan, atau penglihatan inderawi. Istilah wawasan berarti cara pandang, cara tinjau, atau cara melihat. Sedangkan istilah nusantara berasal dari kata "nusa" yang berarti pulau-pulau, dan "antara" yang berarti diapit di antara dua hal.
Menurut Prof.Dr. Wan Usman
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
Menurut Kel. Kerja LEMHANAS 1999
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Menurut Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermsyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Dari berbagai pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan.
B. Perwujudan Wawasan Nusantara
Perwujudan Wawasan Nusantara meliputi :
1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti:
Menetapkan bahwa keseluruhan wilayah nusantara beserta isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah nusantara yang berarti sebagai wadah, ruang hidup, dan sudut pandang seluruh bangsa serta menjadi modal bagi bangsa ini.
Bahwa keanekaragaman bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, berbicara dalam berbagai bahasa daerah, keyakinan agama yang berbeda-beda dan kepercayaan tehadap Tuhan Yang Maha Esa harus menjadi satu kesatuan bangsa yang bulat.
Dan secara Psikologis, bahwa seluruh bangsa Indonesia merasa satu, senasib sepenaggungan, sebangsa dan setanah air, dan memiliki tekad untuk mencapai cita-cita bangsa.
Bahwa Pancasila merupakan satu satunya pandangan hidup serta ideologi bangsa dan Negara (yang melandasi, membimbing, mengarahkan bangsa menuju tujuannya).
Kehidupan Politik di seluruh nusantara diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan UUD1945.
Bahwa seluruh kepulauan nusantara serta aturan-aturan yang ada di dalamnya merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
Bangsa Indonesia tidak hanya hidup hidup berdampingan dengan sesama bangsanya tetapi juga hidup berdampingan dengan bangsa lain. Maka bangsa ini harus ikut menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui Politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional.
2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai SatuKesatuan Ekonomi, dalam arti:
Bahwa kekayaan yang dimiliki Negara ini baik potensial maupun efektif adalah modal bagi bangsa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang terbagi secara merata diseluruh wilayah nusantara.
Keserasian dan keseimbangan ekonomi diseluruh daerah harus berkembang tanpa meninggalkan cirri khas yang dimiliki oleh daerah tersebut.
Kehidupan perekonomian diseluruh wilayah nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan atas asas kekeluargaan dan diselenggarakan sebagai usaha bersama agar tercipta kemakmuran rakyat.
3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial dan Budaya, dalam arti:
Kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa.
Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa seluruhnya, tanpa ada penolakan pada nilai-nilai dasarnya.
4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan, dalam arti:
Ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman bangsa dan negara.
Tiap-tiap warga Negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam membela bangsa danNegara.
C. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara
1. Kedudukan
Kedudukan wawasan nusantara sebagai ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan. Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarkhi paradigma nasional sebagai berikut:
a. Landasan idiil
Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara terumuskan dalam UUD 1945. Pancasila di dalamnya tercermin nilai-nilai keseimbangan, keserasian, keharmonisan, persatuan dan kesatuan, kekeluargan, kebersamaan, dan kearifan dalam membina kehidupan nasional. Nilai-nilai di atas mampu mewadai kebhinekaan aspirasi bangsa Indonesia. Pancasila juga sebagai sumber inspirasi dan motivasi perjuangan bangsa Indonesia dalam menata kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi, dasar, dan pandangan hidup Negara memiliki kekuatan hukum mengikat seluruh penyelenggara negara, para pemimpin pemerintah, dan seluruh rakyat Indonesia. Aktualisasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah mensyukuri seluruh karunia dan nikmat baik dalam wujud kontelasi dan posisi geografis maupun berbagai potensi dan isi yang di miliki dalam wilayah nusantara agar dimanfaatkan untuk sebesar-besar peningkatan harkat dan martabat bangsa dan negara dalam pergaulan antara bangsa. Apa yang menjadi nikmat dan karunia tersebut dapat dijadikan rangsangan dan dorongan dalam membina dan mengembangkan berbagai aspek dan dimensi kehidupan nasional.
Hal ini dilakukan secara dinamis dan menyeluruh agar dapat mempertahankan indentitas, integritas, dan kelangsungan hidup perjuangan mewujudkan cita-cita nasional. Setelah diaktualisasi dalam penyelenggaraan kehidupan nasional, dorongan dan motivasi dalam mencapi cita-cita dan tujuan nasional selalu berhadapan dengan lingkungan yang berubah-ubah, sehingga perlu adanya cara pandang/wawasan nasional / wawasan kebangsaan yaitu wawasan nusantara. Wawasan nusantara inilah yang menjamin agar bangsa Indonesia tidak mengalami penyimpangan. Pada hakikatnya, wawasan nusantara ini sebagai transformasi falsafah pancasila dalam kondisi nyata.
2. Landasan Konstitusional
UUD 1945 sebagai konstitusi dasar sekaligus pedoman pokok kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maka bangsa Indonesia sepakat bahwa Negara Indonesia sebagai Negara kesatuan berbentuk republik dan berkedaulatan rakyat dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.
3. Landasan Visional.
Landasan visional atau tujuan nasional wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesalan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan cita-cita dan dan tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu :
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
4. Landasan Konsepsional
Ketahanan nasional, yaitu merupakan kondisi dinamis yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kemampuan sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional. Dalam upaya mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya, bangsa Indonesia mengahadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (HTAG). Agar dapat mengatasinya, bangsa indonesia harus memiliki kemampuan, keuletandan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional
5. Landasan Operasional.
GBHN adalah sebagi landasan wawasan operasional dalam wawasan nusantara, yang dikukuhkan MPR dalam ketetapan Nomor : IV/MPR/1973 pada tanggal 22 Maret 1973.
2. Fungsi
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MH dkk dalam bukunya pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi menjelaskan bahwa fungsi wawasan nusantara:
Membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia.
Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakkan dan strategi pembangunan nasional.
3. Tujuan
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah (kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah tetap dihargai selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak.
Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MH dkk dalam bukunya pendidikan kewrganegaraan diperguruan tinggi menjelaskan bahwa tujuan wawasan nusantara adalah :
Tujuan ke dalam mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan nasional yaitu aspek alamiah dan aspek social.
Tujuan keluar pada lingkungan bangsa dan negara yang mengelilingi Indonesia ialah ikut serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan keadilan sosial dan perdamaian abadi.
D. Unsur Dasar Wawasan Nusantara
1. Wadah ( contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya.
2. Isi ( content)
Merupakan aspirasi bagsa yag berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945.
Isinya menyangkut dua hal, yaitu:
Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional persatuan.
Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
Tata laku ( Conduct)
Hasil interasi antara wadah dan isi wawasan nusantara yang terdiri dari:
Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia .
Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia.
E. Hakikat Wawasan Nusantara
Adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian :cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.
F. Azas-azas yang Terkandung dalam Nilai Wawasan Nusantara
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsure pembentuk bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Asas wawasan nusantara terdiri dari:
1. Kepentingan/Tujuan yang sama
Yang berarti setiap tindakan yang diambil sesuai dengan kesepakatan bersama, dan merupakan usaha untuk mewujudkan tujuan yang sama pula.
2. Keadilan
Yang berarti kesesuaian pembagian hasil yang adil.
3. Kejujuran
Yang berarti keberanian berfikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan realita serta ketentuan yang benar biarpun realita atau kebenaran itu pahit.
4. Solidaritas
Rasa setia kawan, mau memberi, dan berkorban demi orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
5. Kerjasama
Adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan demi terciptanya sinergi yang lebih baik.
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan
Demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan Bhineka Tunggal Ika.
G. Pokok Pemikiran Berdasarkan Aspek Sosial dan Budaya
Budaya/kebudayaan secara etimologis adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia. Kebudayaan diungkapkan sebagai cita, rasa, dan karsa (budi, perasaan, dan kehendak). Sosial budaya adalah faktor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan hubungan sosial di antara anggota-anggotanya. Secara universal kebudayaan masyarakat yang heterogen mempunyai unsur-unsur yang sama :
Sistem religi dan upacara keagamaan
Sistem masyarakat dan organisasi
Kemasyarakatan
Sistem pengetahuan
Bahasa
Keserasian
Sistem mata pencaharian
Sistem teknologi dan peralatan
Sesuai dengan sifatnya, kebudayaan merupakan warisan yang bersifat memaksa bagi masyarakat tersebut, artinya setiap generasi yang lahir dari suatu masyarakat dengan serta merta mewarisi norma-norma budaya dari generasi sebelumnya. Warisan budaya diterima secara emosional dan bersifat mengikat ke dalam (Cohesivness) sehingga menjadi sangat sensitif. Berdasar ciri dan sifat kebudayaan serta kondisi dan konstelasi geografi, masyarakat Indonesia sangat heterogen dan unik sehingga mengandung potensi konflik yang sangat besar, terlebih kesadaran nasional.
Masyarakat yang relatif rendah sejalan dengan terbatasnya masyarakat terdidik. Besarnya potensi antargolongan di masyarakat yang setiap saat membuka peluang terjadinya disintegrasi bangsa semakin mendorong perlunya dilakukan proses social yang akomodatif. Proses sosial tersebut mengharuskan setiap kelompok masyarakat budaya untuk saling membuka diri, memahami eksistensi budaya masing-masing serta mau menerima dan memberi. Proses sosial dalam upaya menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan persepsi atau kesatuan cara pandang di antara segenap masyarakat tentang eksistensi budaya yang sangat beragam namun memiliki semangat untuk membina kehidupan bersama secara harmonis.
H. Implementasi Wawasan Nusantara di Bidang Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Pertahanan Serta Keamanan
1. Implementasi Dalam Bidang Ekonomi
Implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Dan juga dapat mencerminkan tanggung jawab pengelolaan SDA yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik serta kelestarian alam itu sendiri.
Contohnya : Dengan menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan keluarnya UU No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah.
2. Implementasi Dalam Bidang Politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu :
Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU Parpol, UU Pemilu, dan UU Pilpres. Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.
Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warganegara tanpa pengecualian.
Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai suku, agama, ras, dan bahasa yang berbeda sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk meningkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan kosong.
3. Implementasi Dalam Bidang Sosial dan Budaya
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu :
Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda dari segi budaya, status sosial maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan disemua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata dan memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata di Indonesia.
4. Implementasi Dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu :
Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara seperti memelihara lingkungan dan meningkatkan kedisiplinan.
Membangun rasa persatuan sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain.
Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia terutama pulau dan wilayah terluas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wawasan Nusantara sebagai pandangan bangsa Indonesia yang dibangun atas pandangan geopolitik bangsa terhadap lingkungan tempat tinggalnya secara keseluruhan. Konsep Wawasan Nusantara yang berdasarkan segi historis dan geografis sosial budaya menegaskan bahwa Indonesia dengan kebhinekaannya adalah satu kesatuan yang saling terpaut. Sebagai landasan Visional, Wawasan Nusantara berperan penting dalam mewujudkan tujuan bangsa dalam pembangunan Nasional
B. Saran
Kita sebagai masyarakat Nusantara harus senantiasa menjujung tinggi derajat dan kedaulatan negara dengan banyak cara¸ seperti melalui politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Wawasan nusantara merupakan hal yang penting bagi membangun mental masyarakat bangsa, dengan wawasan itu mungkin masyarakat dapat lebih sadar terhadap lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Sartini, dkk, 2002, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, Parasigma, Yogyakarta.
Effendi Sutenang, 12 Oktober 2010, Wawasan Nusantara, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
https://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia
http://www.google.comid.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara
http://pancasilazone.blogspot.co.id/2012/04/wawasan-nusantara.html?m=1
http://dokumen.tips/documents/makalah-wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik-indonesia.html#pfc