BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Traktus urinarius atau sistem urinaria sebagai salah satu sistem tubuh, yang memiliki organ – organ organ yang kompleks dan rentan terhadap suatu penyakit. Terdapatnya kelainan pada suatu organ akan mengganggu proses pembentukan dan pengeluaran dari urine. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) ginjal merupakan pemeriksaan yang non-invasif, tidak bergantung pada faal ginjal, tidak dijumpai efek samping, tanpa kontras, tidak sakit, relatif lebih cepat dan mudah dikerjakan. USG dapat memberikan keterangan tentang ukuran, bentuk, letak dan struktur anatomi dalam ginjal. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) traktus urinarius merupakan pemeriksaan yang relatif mudah, cepat, aman, tanpa persiapan, tidak mempunyai efek samping dan relatif murah. USG traktus urinarius bisa dilakukan pada orang dewasa, anak – anak, orang tua dan bayi. Pemeriksaan ini tanpa persiapan dan tidak menggunakan obat – obatan yang diminum atau disuntikkan pada pasien guna membantu pemeriksaan. Apabila ingin memeriksa vesica urinaria maka pasien disuruh minum 2-3 gelas air pada waktu setengah jam sebelum pemeriksaan.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Traktus Urinarius
Yang dimaksud dengan traktus urinarius atau sistem urinarius adalah suatu sistem kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan internal atau homeostatis, selain itu dalam sistem ini terjadi proses penyaringan darah sehingga darah bebas dan bersih dari zat – zat yang tidak digunakan oleh tubuh dan menyerap zat – zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Hasil keluaran sistem urinarius berupa urin atau air seni. Sistem ini terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
Gambar 1 : sistem traktus urinarius
2
Ginjal
Ginjal biasanya juga disebut dengan renal, kidney, terletak di belakang rongga peritoneum dan berhubungan dengan dinding belakang dari rongga abdomen, dibungkus lapisan lemak yang tebal. Ginjal terdiri dari dua buah yang bagian kanan dan bagian kiri. Ginjal bagian kanan lebih rendah dan lebi h tebal dari ginjal kiri, hal ini karena adanya tekana dari hati. Letak ginjal kanan setinggi limbal I sedangkan letak ginjal kiri setinggi thorakal XI dan XII. Bentuknya seperti kacang tanah dan margo lateralnya berbentuk konveks dan margo medialnya berbentuk konkav. Panjangnya sekitar 4,5 inchi (11,25 cm), lebarnya 3 inchi (7,5 cm) dan tebalnya 1,25 inchi (3,75 cm). bagian luar dari ginjal disebut dengan substansia kortikal sedang bagian dalamnya disebut substansia medularis dan dibungkus oleh lapisan yang tipis dari jaringan fibrosa.
Gambar 2 : Struktur Ginjal
3
Nefron merupakan bagian terkecil dari ginjal yang terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal, lengkung hendle, tubulus distal, dan tubulus urinarius (papilla vateri). Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron, selama 24 jam dapat menyaring darah 170 liter, arteri renalis membawa darah murni dari aorta ke ginjal. Lubang – lubang yang terdapat pada pyramida renal masing – masing membentuk simpul dan kapiler suatu badan malphigi yang disebut glomerulus. Pembuluh afferent bercabang membentuk kapiler menjadi vena renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena cava inferior. Fungsi ginjal antara lain : 1. Memegang peranan penting dalam mengeluarkan zat – zata toksik atau racun 2. Mempertahankan suasana keseimbangan cairan 3. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh 4. Mempertahankan keseimbangan garam – garam dan zat – zat lain dalam tubuh 5. Menegeluarkan zat sisa – sisa metabolism hasil akhir dari protein ureum, kreatinin, dan amonik Ureter
Ureter adalah lanjutan dari renal pelvis yang panjangnya 10-12 inchi (25-30 cm), dan diameternya sekitar 1 mm sampai 1 cm. Ureter terdiri atas dinding luar yang fibrus, lapisan tengah yang berotot dan lapisan mukosa sebelah dalam. Ureter mulai sebagai pelebaran hilum ginjal dan letaknya menurun dari ginjal sepanjang bagian belakang dari rongga peritoneum dan di depan dari muskulus spoas dan prosessus tranversus dari vertebre lumbal dan berjalan menuju ke dalam
4
pelvis dan dengan arah oblik bermuara ke kandung kemih melalui bagian posterior lateral. Pada ureter terdapat 3 daerah penyempitan anatomis yaitu : 1. Uretero pelvic junction, yaitu ureter bagian proksimal mulai dari renal pelvis sampai bagian ureter yang mengecil 2. Pelvic brim yaitu persilngan antara ureter dengan pembuluh darah arteri iliaka 3. Vesikouretero junction yaitu ujung ureter yang masuk ke dalam vesika urinaria (kandung kemih) Ureter berfungsi untuk mengeluarkan urine dari ginjal ke kandung kemih. Gerakan peristaltic mendorong urine melalui ureter yang disekresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pabcaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih. Kandung Kemih
Kandung kemih merupakan muskulus membrane yang berbentuk kantong yang merupakan tempat penampungan urine yang dihasilkan oleh ginjal, organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi). Letaknya didalam panggul besar, sekitar bagian postero superior dari simfisis pubis. Bagian kandung kemih terdiri dari fundus (berhubungan dengan rectal ampula pada laki – laki, serta uterus bagian atas dari kanalis vagina pada wanita), korpus dan korteks. Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan peritoneum (lapisan sebelah luar), tunika muskularis (lapisan otot), tunika submukosa dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). Kandung kemih bervariasi dalam bentuk, ukuran dan posisinya tergantung dari volume urine yang ada di dalamnya. Secara umum volume dari vesika urinaria adalah 350 500 ml. 5
Gambar 3 : Vesika urinaria
Gambar 4 : vesika urinaria
6
Kandung kemih berfungsi sebagai tempat penampung sementara (reservoa) urine,mempunya selaput mukosa berbentuk lipatan disebut rugae (kerutan) dan dinding otot elastic sehingga kandung kencing dapat membesar dan menampung jumlah urine yang banyak. Uretra
Uretra adalah saluran sempit yang terdiri dari mikosa membrane dengan muskulus yang membentuk spinkter pada bagian bawah dari kandung kemih. Letaknya agak ke atas orivisium internal dari uretra pada kandung kemih dan terbentang sepanjang 1,5 inchi (3,75 cm) pada wanita dan 7-8 inchi (18,75 cm) pada pria. Uretra pria dibagi atas pars prostatika, pars membrane dan pars kavernosa Fungsi uretra yaitu untuk transport urine dari kandung kencing ke meatus eksterna, uretra merupakan sebuah saluran yang berjalan dari leher kandung kencing ke lubang air.
Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Ultrasonografi merupakan salah satu imaging diagnostic (pencitraan diagnostik) untuk pemeriksaan alat – alat dalam tubuh manusia, dimana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat non invasif, tidak menimbulkan rasa sakirt pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostic yang tinggi. Tidak ada kontra
7
indikasinya, karena pemeriksaan ini sama sekali tidak akan memperburuk keadaan pesien. a. Persiapan pasien sebelum dilakukan USG
1. Sebelum pemeriksaan pasien di puasakan untuk meminimalkan gas di usus yang dapat mengahalangi pemeriksaan 2. Puasa 6 jam sebelum pemeriksaan 3. Menahan buang air kecil selama 2 jam sebelum pemeriksaan 4. Setengah jam sebelum pemeriksaan dianjurkan minum air minum sebanyak 200-400 ml 5. Pasien diperiksa dalam kandung kencing yang terisi optimal, dalam arti tidak dalam teregang penuh, kecuali untuk melihat refluks vesicoureteral b. Persiapan alat dan bahan
1. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan nyeri pada pemeriksaan USG gel ultrasound dihangatkan 2. Mesin ultrasound dengan colourflow Doppler, dan power Doppler 3. Tranduser conveks frekuensi rendah (2,3-3,5 MHz) 4. Gel ultrasound transmission dan tisu 5. Penutup tubuh pasien
c. Teknik pemeriksaan USG ginjal Ginjal kanan
1. Pasien supine, dan bebaskan daerah abdomen dari pakaian yang menutupinya, taburkan jelly pada daerah kanan abdomen 8
2. Ginjal kanan akan terlihat jelas pada posisi supine, dengan mengunakan liver sebagai acoustic window 3. Untuk ginjal kanan scanning dapat dilakukan pada daerah subcostal dan pasien di intruksikan untuk tahan napas 4. Scaning dapat dilakukan longitudinal dan transversal
Gambar 5 : posisi pemeriksaan USG ginjal Ginjal kiri
1. Ginjal kiri akan terlihat jelas dengan posisi RLD (right lateral dekubitus), berikan jeli pada daerah kiri abdomen 2. Lakukan scanning pada daerah coronal kiri. Jika memungkinkan dengan menggunakan spleen sebagai acoustic window, dengan pasien diintruksikan untuk menarik napas dalam dan tahan napas 3. Scaning dapat dilakukan longitudinal dan tranversal
9
Pada posisi pasien prone, duduk atau berdiri bisa melakukan scanning untuk ginjal kanan dan kiri. Scaning dapat dilakukan longitudinal dan tranversal pada sisi kiri dan kanan.
Gambar 6 : Posisi pemeriksaaan USG ginjal
d. Hasil pemeriksaan 1. Sonogram ginjal normal
Ukuran ginjal normal dewasa : ginjal kanan 8-14 cm, ginjal kiri : 712 cm. ginjal normal memperlihatkan sonodensitas korteks yang lebih rendah (hipoekoik) dibandingkan dengan sonodensitas hati, limpa, dan sinus renalis. Tebal korteks ginjal kira – kira 1/3 – ½ sinus renalis dengan batas rata atau bergelombang pada ginjal yang lobulated. Sedangkan sinus renalis yang terletak diteengah ginjal memberikan sonodensitas yang tinggi
10
(hiperekoik) disebabkan karena komposisinya yang terdiri atas lemak dan jaringan parenkim ginjal. Didalam sinus renalis terdapat garis – garis anekoik yaitu irisan kalises yang bila diikuti akan bergabung pada daerah anekoik besar yaitu pelvis renalis.
60 = Right kidney 20 = Right lobe of liver 78 = Right colic flexure
11
Gambar 7 : USG ginjal kanan
2. Gambaran hydronefrosis
12
3. Gambaran nefrolitiasis
Gambar 8 : ultrasonografi longitudinal memperlihatkan batu ekogenik di kutub bawah ginjal yang menyebabkan bayangan akustik di sebelah posterior dari gelombang suara yang dipantulkan Divertikulum kandung kemih
Divertikulum kandung kemih adalah penonjolan dinding kandung kemih yang berbentuk kantung diantara berkas-berkas serabut otot yang saling bersilangan. Dapat timbul sebagai defek congenital, tetapi paling sering terjadi pada keadaan obstruksi uretra yang persisten. Divertikulum kandung kemih menjadi lokasi statis urin dan predisposisi terjadinya refluks vesikoureter.
13
Gambar 9 : Divertikulum vesica urinaria Kebanyakan divertikula diperoleh sekunder obstruksi kandung kemih keluar dari disfungsi berkemih neuropatik, pembesaran prostat, atau striktur uretra. Divertikulum diperoleh mulai sebagai outpouchings kecil mukosa yang evaginate antara bundle otot detrusor hipertrofi dan tidak memperpanjang masa lalu dinding kandung kemih. Ini outpouchings kecil disebut cellules. Dengan obstruksi,herniasi progresif mukosa kandung kemih terjadi melalui otot detrusor untuk membentuk divertikulum. Jenis bawaan dari divertikulum, suatu divertikulum Hutch, berkembang dari hernisi dari mukosa kandung kemih melalui kelemahan bawaan pada otot detrusor kandung kemih sedikit lebih unggul dan lateral lubang kandung kemih. Kadang – kadang, ini dapat menyebabkan obstruksi atau refluks vesicoureteral.
14
Gambar 10: divertikulum vesica urinaria Sebuah divertikulum kandung kemih muncul sebagai perpanjangan, anechoic berdinding tipis dari lumen kandung kemih. Divertikulum dapat berkisar dalam bentuk tetesan air mata, tergantung pada lebar leher divertikulum tersebut. Jika divertikulum memiliki leher infeksi sempit dan pembentukan batu dapat terjadi, muncul, masing – masing seperti puing – puing echogenic atau massa hyperechoic dengan bayangan posterior. Tumor juga dapat terjadi dalam divertikulum karena mereka dibatasi oleh uroepitelium. Sementara tumor kecil dalam divertikulum kadang – kadang dapat dilihat sebagai massa yang tidak teratur dari echogenicity menengah dalam lumen divertikular, tumor yang lebih besar bisa sulit untuk mendeteksi sonographically karena divertikulum diisi dengan tumor mungkin tidak jelas dari dinding kandung kemih yang berdekatan hipertrofi.
15
Pemeriksaan USG
Persiapan pasien
Kandung kemih harus dalam keadaan penuh,dengan pasien minum 2-4 gelar air pada waktu ½ sampai 1 jam sebelum pemeriksaan dan jangan biarkan pasien buang air kecil.
Teknik scanning
1. Pasien supine, dan bebas kan pelvis dari pakaian yang menutupinya, kemudian beri jelly. 2. Gunakan tranducer (probe) 3,5 - 5MHz untuk orang dewasa 3. Lakukan transv dan long scanning pada daerah pelvis 4. Kadang dibutuhkan pasien oblique 30 – 40 derajat
Gambar 11 : Posisi pemeriksaan USG vesika urinarius
16
Gambar 12 : Ultrasonografi normal pada kandung kemih
Gambar 13 : USG divertikulum vesika urinaria
17
18