VIRUS PENYEBAB PENYAKIT CACAR (HERPES) TUGAS MIKROBIOLOGI-VIROLOGI
DISUSUN OLEH:
GILANG RAMADHAN (0904015112) KELAS 3H
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA JURUSAN FARMASI UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PROF. DR. HAMKA TAHUN AJARAN 2010/2011
Bab I Pendahuluan 1. Pengertian Virus
Virus adalah parasit berukuran berukuran mikroskopik mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk berepr bereproduk oduksi si sendir sendiri. i. Dalam Dalam sel inang, inang, virus virus merupa merupakan kan parasi parasitt obliga obligatt dan di luar luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein atas protein,, lipid, lipid, glikoprotein, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus virus menyan menyandi di baik baik protei protein n yang yang diguna digunakan kan untuk untuk memuat memuat bahan bahan genetik genetik maupun maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan menjalankan fungsi biologisny biologisnyaa secara secara bebas. Karena karakterist karakteristik ik khasnya khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), HIV), hewan (misalnya virus flu burung), burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV). tembakau/TMV).
Klasifikasi virus Kela Kelas: s: I–VI I–VIII Groups I : Virus dsDNA II : Virus ssDNA III: Virus dsRNA IV: Virus (+)ssRNA V : Virus (−)ssRNA VI: Virus ssRNA-RT VII: Virus dsDNA-RT
2. Struktur dan Anatomi Virus
Virus Virus merupa merupakan kan organi organisme sme subsel subselula ularr yang yang karena karena ukuranny ukurannyaa sangat sangat kecil, kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop mikroskop elektron elektron.. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkeci terkecill berdia berdiamet meter er hanya hanya 20 nm (lebih (lebih kecil kecil daripa daripada da ribosom), ribosom), sedangk sedangkan an virus virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya. Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal tunggal.. Selain Selain itu, itu, asam asam nukleat nukleat genom genom virus virus dapat dapat berbent berbentuk uk linear linear tunggal tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan Bahan genetik genetik virus virus diselu diselubun bungi gi oleh oleh suatu suatu lapisa lapisan n pelind pelindung ung.. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid . Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer Untu Untuk k viru viruss berben berbentu tuk k heli heliks ks,, prot protei ein n kaps kapsid id (bia (biasa sany nyaa dise disebu butt prot protei ein n nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekita sekitarr 1,3 mikrom mikromete eter. r. Kompos Komposisi isi komple kompleks ks protei protein n dan asam asam nukleat nukleat ini disebut disebut nukleokapsid. Pada virus campak , nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selu selubu bung ng lipi lipid d ters terseb ebut ut.. Bagi Bagian an-ba -bagi gian an ini ini berf berfung ungsi si dala dalam m peng pengik ikat atan an pada pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi. Kapsid Kapsid virus virus sferi sferik k menyel menyelubu ubungi ngi genom genom virus virus secara secara keselu keseluruh ruhan an dan tidak tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun
dalam bentuk simetri ikosahedral. ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapi lapisa san n lipi lipid, d, namu namun n bias biasan anya ya prot protei ein n kaps kapsid id send sendir irii lang langsu sung ng terl terlib ibat at dala dalam m penginfeksian sel. Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus memiliki unsur unsur tambaha tambahan n yang yang memban membantun tunya ya mengin menginfek feksi si inang. inang. Virus Virus pada hewan hewan memili memiliki ki selu selubu bung ng viru virus, s, yait yaitu u memb membra ran n meny menyel elub ubun ungi gi kaps kapsid id.. Selu Selubu bung ng ini ini meng mengan andun dung g fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada "kepala" kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri. Partikel lengkap virus disebut virion . Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan
kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang 3. Sejarah Penemuan Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian menge nai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer , seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. mikroskop. Pada tahun 1892, 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri
penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit. Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil. Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
Model skematik virus berkapsid heliks (virus
Virus cacar air memiliki selubung virus.
mosaik tembakau): 1. asam nukleat (RNA (RNA), ), 2. kapsomer, kapsomer, 3. kapsid kapsid.
Bebera Beberapa pa virus virus ada yang yang dapat dapat dimanf dimanfaat aatkan kan dalam dalam rekomb rekombina inasi si geneti genetika. ka. Melalu Melaluii terapi terapi gen, gen jahat jahat (penye (penyebab bab infeks infeksi) i) yang yang terdapa terdapatt dalam dalam virus virus diubah diubah menjadi menjadi gen baik (penyembuh) (penyembuh).. Baru-baru Baru-baru ini David Sanders, Sanders, seorang seorang profesor profesor biologi pada Purdue's School of Science Science telah menemukan menemukan cara pemanfaatan pemanfaatan virus dalam dunia kesehat kesehatan. an. Dalam Dalam temuann temuannva va yang yang dipubl dipublika ikasik sikan an dalam dalam Jurnal Jurnal Virolo Virology, gy, Edisi Edisi 15 Desem Desembe berr 2002, 2002, Davi David d Sand Sander erss berh berhas asil il menj menjin inakk akkan an cangk cangkang ang luar luar viru viruss Ebol Ebolaa sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru). Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara secara khusus khusus menyer menyerang ang sel-se sel-sell terten tertentu tu dari dari inangny inangnya. a. Virus Virus yang yang menyeb menyebabka abkan n selesma selesma menyerang menyerang saluran saluran pernapasan, pernapasan, virus campak menginfeksi menginfeksi kulit, kulit, virus hepatitis hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyak penyakit it AIDS AIDS (acqui (acquired red immune immune defici deficienc ency y syndro syndrome) me),, yaitu yaitu suatu suatu penyaki penyakitt yang yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih.
Bab II
Virus Penyebab Penyakit Cacar (Herpes) Virus penyakit banyak sekali jumlahnya. Ukurannya sekitar 25-300 mikron. Ukuran virus disebut juga ukuran renik. Oleh sebab itu, virus tidak bisa dilihat dengan mata atau mikroskop biasa, tapi harus menggunakan mikroskop elektron. Virus penyakit dapat digolongkan menjadi dua bagian: 1. Virus yang penyebarannya ke seluruh tubuh melalui perantaraan darah ,
misalnya: a. Cacar Gejala-gejala tubuh yang terkena virus poks akan demam, timbul gelembunggelembung bernanah pada kulit wajah, wajah, tangan, kaki, dan seluruh tubuh. b. Campak Gejala-gejalanya tubuh yang terjangkit virus cacar akan demam, timbul bercak merah pada kulit setelah menderita demam, batuk demam, batuk , dan pilek. c. Demam berdarah Virus penyakit yang mengakibatkan demam berdarah, berdarah, yaitu yaitu salah satu dari empat serotipe virus yang berbeda antigen yang termasuk kelompok Flavivirus dan serotipenya adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Gejala-gejala tubuh yang terinfeksi virus ini di antaranya mengalami demam secara tiba-tiba disertai sakit kepala yang hebat, sendi dan otot tersa sakit, nyeri di belakang mata, muntah-muntah, muntah-muntah, denyut nadi melemah.
2. Virus yang penyebaranya terbatas hanya pada organ-organ tertentu , seperti:
a. Influenza (saluran pernapasan) Gejala-gejala tubuh yang terserang virus penyakit influenza ditandai dengan demam, menggigil, sakit kepala, mual-mual. b. Hepatitis (hati) Gejala-gejala tubuh yang terinfeksi virus penyakit hepatitis badan mudah lelah, tidak nafsu makan, mual, muntah, lemas, stamina menurun, dan sering mengantuk. Sedangkan, untuk penderita hepatitis akut ditandai dengan nyeri ulu hati, demam. Tidak hanya itu, gejala-gejala pun dapat dilihat secara fisik, yaitu urin berwarna gelap,
feses berwarna putih, kuku, kulit, dan bagian putih mata berwarna kuning, perut bagian atas membesar, dan bert badan menurun. Jenis-jenis virus hepatitis di antaranya: •
Virus hepatitis A atau VHA,
•
Virus hepatitis B atau VHB,
•
Virus hepatitis C atau VHC,
•
Virus hepatitis D atau VHD,
•
Virus hepatitis E atau VHE,
•
Virus hepatitis F atau VHF,
•
Virus hepatitis G atau VHG.
c. Konjuctivis (radang pada mata) Gejala-gejala mata yang terjangkit virus ini merasa gatal, gatal, kelopak mata terasa bengkak, sering mengeluarkan kotoran mata/ secret, mata merah dan berair. d. Polio (syaraf) Virus polio Virus polio terdiri atas tiga strain, yaitu strain 1 (brunhilde), strain 2 (lanzig), dan strain 3 (leon). Gejala-gejala tubuh yang terjangkit virus polio ringan suhu badan panas (tapi suhunya tidak terlalu tinggi), seluruh tubuh terasa nyeri, muntah-muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan mata panas. Gejala-gejala tubuh yang terjangkit virus polio akut, akut, yaitu suhu badan panas sangat tinggi, sakit kepala yang sangat hebat, pundak terasa kaku, nyeri otot hebat, dan sensitifitas kulit berkurang. e. Gondong Virus penyakit gondong menyebabkan penyakit gondong. Virus ini ditularkan melalui udara. Gejala-gejala tubuh yang terinfeksi virus gondong akan mengalami demam, saat menelan, mengeluarkan air liur, atau membuka mulut terasa sakit, telinga mendengung, pembengkakan di daerah pipi, tidak enak badan, serta sakit kepala. kepala.
Virus penyakit dapat masuk ke dalam tubuh manusia dengan beragam cara, di antaranya melalui: •
Makanan
•
Udara
•
Pakaian
•
Minuman
•
Transfusi darah
•
Air
•
Kontak tangan
•
Mulut
•
Tenggorokan
•
Air susu
•
Air liur Penyakit Cacar atau yang disebut sebagai 'Herpes' oleh kalangan medis adalah
penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok. Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam golongan, Herpes Genetalis dan Herpes Zoster. Herpes Genetalis adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama dibagian kelamin (vagina, penis, termasuk dipintu dubur/anus serta pantat dan pangkal paha/selangkangan) yang disebabkan virus herpes simplex (VHS), Sedangkan Herpes Zoster atau dengan nama lain 'shingles' adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung cairan hampir pada bagian seluruh tubuh. Herpes zoster juga dikatakan penyakit infeksi pada kulit yang merupakan lanjutan dari pada chickenpox (cacar (cacar air ) karena virus yang menyerang adalah sama, Hanya terdapat perbedaan dengan cacar air. Herpes zoster memiliki ciri cacar gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada bagian tertentu di badan, bisa di bagian punggung, dahi atau dada.
Cara Penularan Penyakit Cacar (Herpes) Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak
langsung. Namun pada herpes zoster, seperti yang terjadi pada penyakit cacar (chickenpox), proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah. Pada penyakit Herpes Genitalis (genetalia), penularan terjadi melalui prilaku sex. Sehingga penyakit Herpes genetalis ini kadang diderita dibagian mulut akibat oral sex. Gejalanya akan timbul dalam masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak (terserang) virus varicella-zoster.
Seseorang yang pernah mengalami cacar air dan kemudian sembuh, sebenarnya virus tidak 100% hilang dari dalam tubuhnya, melainkan bersembunyi di dalam sel ganglio ganglion n dorsal dorsalis is sistem sistem saraf saraf sensor sensoris is penderi penderita. ta. Ketika Ketika daya daya tahan tahan tubuh tubuh (Immun (Immun)) melemah, virus akan kembali menyerang dalam bentuk Herpes zoster dimana gejala yang ditimbulkan sama dengan penyakit cacar air (chickenpox). Bagi seseorang yang belum pernah mengalami cacar air, apabila terserang virus varicella-zoster maka tidak langsung mengalami penyakit herpes zoster akan tetapi mengalami cacar air terlebih dahulu.
Tanda dan Gejala Penyakit Cacar (Herpes) Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan virus herpes secara umum adalah
demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian rubuh, munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita adalah sakit perut.
Penanganan dan Pengobatan Penyakit Cacar (Herpes) Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung
cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock. Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan paracetamol. Pemberian Acyclovir Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan (blisters). Pada kondisi serius dimana daya tahan tubuh sesorang sangat lemah, penderita penyakit cacar (herpes) sebaiknya mendapatkan pengobatan terapy infus (IV) Acyclovir. Sebagai upaya pencegahan sebaiknya seseorang mendapatkan imunisasi vaksin varisela zoster. Pada anak sehat usia 1 - 12 tahun diberikan satu kali. Imunasasi dapat diberikan satu kali lagi pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60% - 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya, berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa bertahan sampai 10 tahun.
Bab III Daftar Pustaka • • • • •
• •
http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/virus-penyakit.htm http://id.wikipedia.org/wiki/Virus http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-cacar-herpes.html http://forum.um.ac.id/index.php?topic=16326.0 http://djombang.com/index.php? option=com_content&view=article&id=126:penyakit-cacarherpes&catid=30:kesehatan&Itemid=23 http://bhebhen.student.umm.ac.id/files/2010/07/diagram_virus1.jpg http://pasya-sains.blogspot.com/2010/09/virus.html